Nasi Gandul, ...........ada pula marjinalitas dalam piringmu


Kawan, aku kan menulis sepenggal cerita teruntuk padamu masih tentang episode sepiring Nasi Gandul, kuliner khas orang Pati, kotaku tercinta. Tentulah aku, kamu, dan kawan semuanya pernah bertanya dalam hati dan diri sendiri, " Nasi gandul yang asli itu sebenarnya gimana to? Kok ada yang berkuah encer, berkuah kental, ada yang warna kuahnya merah, ada yang warnanya putih, ada yang coklat keruh. Dan lagi kok ada nasi gandul yang pakai irisan tahu". Kucoba kan kujawab kawan, mungkin sedikit jawaban ini tak kan dapat memuaskan segala rasa ingin tahu akan sebuah versi cerita tentang sepiring nasi gandul. Tuturku tak kan ilmiah, ini hanyalah cerita lepas semata kawan, cerita ringan dariku yang bercitra sosok wong ndeso yang mungkin kothok adanya...............hehehehehehe.
Soal berkuah encer dan kentalnya nasi gandul, janganlah kita panjangkan sebagai sebuah polemik, kawan. Kita anggap sebagai intermezzo siang bolong semata dik siang yang paanas kota Pati-ku tercinta ini, oke, setuju kawan? Lanjuuuuutttt.....memang sah adanya bila para penjual nasi gandul mem-versi encerkan dan mem-versi kentalkan kuah mereka. Sebenarnya ini hanyalah menyangkut gagrag, menyangkut paham saja. Sebagian penikmat nasi gandul ada yang suka akan kuah nasi gandul ber-gagrag encer, karena katanya tidak bikin eneg di lidah dan di perut. Sah sah saja mereka berpikiran tersebut, jangan salahkan mereka kawan........hehehehe, kita kan demokratis kawan. Namun ada pula sebaliknya yang seakan minded akan nasi gandul berkuah kental, danpula jangan salahkan mereka kawan, mereka memang penikmat selera kental kuah bersantan itu...kata orang barat sono, maktegh, nggalek, mlekoh...heheheheh, mungkin ngawur ejaanku kawan, mohon maaf ya. Kukira soal gagrag encer dan kental ini, hanyalah soal santan yang digunakan saja , kawan. Santan yang kental kan menghasilkan kuah yang kental pula, namun santan yang encer kan juga menghasilkan kuah yang encer kawan. Mana yang kamu suka, mana yang kamu rasa, silakan coba saja kawan..........heehehehe.
Lanjut kawan, soal apa lagi tadi? Ooo soal warna kuah ya kawan? Ada yang kemerahan, ada yang agak putih, ada pula yang agak coklat keruh. Aku hanya dapat berwacana untukmu kawan, selama kupernah berolah rasa di dapur, warna-warna tersebut hanyalah permaina warna saja , kawan.........hahahaha. Lo kok permainan warna? Heheheheheh...gak usahlah bingung kawan, warna merah kuah gandul kan kau dapat bila kau gunakan cabe merah yang harus kau godog terlebih dahulu, barulah cabe merah godog tersebut kau buat jadi bumbu kuah nasi gandul, percayalah semakin banyak kau gunakan cabe merah godog, hasilnya kan bertambah merah kawan......merah meriah eeeuuuy, heheheheh. Selanjutnya, lo kok ada yang putih? Putihnya kuah kan kaudapat apabila kau gunakan cabe merah godog seminimal mungkin , kawan. Putihnya kuah kan didominasi oleh putihnya santan kelapa,.......putih, tapi bukan keputihan alias pek tay lo kawan, lo kok malah sedikit ngelantur? Gak papa ya kawan, sekedar joke segar pelepas dahaga siang bolong kawan..hehehehehe. Namun kawan, ada pula yang berupa kecoklatan kuah ini, kenapa ya? Kecoklatan ini akan kaudapat, apabila dalam berolahrasa memasak kuag nasi gandul ini kau agak lebih berani mengucurkan kecap manis kawan, tentunya paling cocok ya kecap manis asli pati, ini kan soal seleranya wong Pati, kawan.....hehehehehe. Mana yang kau pilih, mana yang kau suka, mana yang kau puja....silakan saja , kawan. Ini hanyalah soal pemilihan selera & rasa saja.....oke, santap kawan.
Lo kok ada nasi gandul berkuah pakai tahu? Aku hanya dapat menjawab, jangan kaget kawan. Ya inilah keragaman gagrag nasi gandul nya orang Pati. Setahuku, bukan setempeku lo kawan...hahahahaha, jangan ngambek, ini hanya guyon semata kawan.Serius ini kawan, setahuku orang meyebut kuah gandul yang ada irisan tahunya tersebut adalah dengan sebutan Gandul abang [ mungkin karena mayoritas gandul bartahu ini kuahnya merah ], Gandul ndeso [ mungkin karena Gandul gagrag ini hanya berpangsa pasar di daerah pinggiran, daerah pedesaan ]. Dan orang biasanya menyamaratakan gandul bertahu ini berkemiripan dengan kuah semur tahu, memang ada benarnya kawan. Namun walaupun hampir mirip semur, tapi bumbunya ini tetap bumbu khas nasi gandul, kawan. Bumbu yang lebih komplet daripada sekedar bumbu semur yang sangat sederhana. Gandul tipe ini sering disajikan di daerah-daerah pinggiran, mereka sungguh marginal dibanding sosok gandul asli Gajahmati, makanya tak jarang pula disebut Gandul kampung...hehehehe. Jangan m,arah ya, gandul tahu kusebut begitu..aehehhehehe.
Sekilas ceritaku yang mengharu biru dan mebusa di siang bolong kota Pati yang panas ini, semoga dapat menambah khazanah kebingunganmu tentang sepiring nasi gandul , kawan.......wakakakkaka. Hari sudah siang, mari kita santap nasi gandulnya kawan...........mak sroootoooppppppppp. Nyukkkkkknyannnnnnnnnnnn.....dagh, kawan, selamat makan.

tulisan ini adalah buah karya om kukuh seorang budayawan pati aseli : omkukuh_77@yahoo.co.id

Selamat Hari Raya Idul Fitri

obat herbal curah

DICARI AGEN


OBAT HERBAL CURAH


Obat anti flu burung, penghilang bau kotoran, penambahan stamina

dan nafsu makan, anti kuman da

n jamur, baik untuk pertumbuhan dan penggemukan AYAM, SAPI, KAMBING, BEBEK, LELE.


BARANG LAKU KERAS


DISTRIBUTOR” harga pabrik ( Rp. 1.000 / 100 ml ) x ( 50.000 ml ) = Rp. 500.000 / Bonus 15 liter

AGEN” harga pabrik ( Rp. 1.200 / 100 ml ) x ( 30.000 ml ) = Rp. 360.000 / Bonus 10 liter

PENGECER” harga pabrik ( Rp. 1.500 / 100 ml ) x ( 10.000 ml ) = Rp. 150.000 / Bonus 5 liter


Harga jual di pasaran Rp. 2.500 / ml

BONUS bisa dipakai untuk sampel / 100 ml di pasaran


GRATIS BROSUR PANDUAN

Semua harga pabrik belum termasuk ongkos kirim


SMS : 0812 2856 1804 – 0813 2996 7858

No. REK : BRI. PATI. 0066-01-016542-50-1 / MUHAMAD CHOLIL

harmoni


ADVERTORIAL
OBAT HERBAL CURAH





OBROLAN
NASI GANDUL....










disponsori oleh HARMONI WARNET jalan kol. sunandar - pati
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme